Punya bakat desain karikatur, kartun dan sebagainya?? pada perayaan ulang tahun Dwi Koendoro yang ke-70 sang master of cartunis bersama Kompas akan mengadakan event menarik bagi para designer karikatur, kartunk, komik, untuk dipamerkan di lobi Kompas 13-15 mei 2011.
Dalam perayaan ulang tahun ke-70 Dwi Koendoro's, Pakarti (Persatuan Kartunis Indonesia) Jakarta bekerjasama dengan harian Kompas untuk kembali mengadakan pameran kartun Panji Koming.
Panitia mengundang semua kartunis di seluruh dunia untuk berpartisipasi dalam pameran dengan mengirim karya Anda
Karikatur Dwi Koendoro's.
Ukuran karikatur harus dalam 29,7 x (ukuran kertas A3) 42cm. Ini mungkin baik dalam warna atau hitam dan putih. dan harus dalam format jpg di 300dpi
Jumlah karikatur yang dikirim adalah gratis.
Nama, alamat, nomor telepon dan biografi singkat dari artis harus disertakan dalam pengiriman ini.
Pekerjaan dapat diserahkan sebelum Sabtu, 30 April 2011 jam 12.00 p.m ke alamat email:
pakartijakarta@yahoo.com
Pameran ini akan diadakan di Gramedia LOBI KOMPAS pada 13-15 Mei 2011
Untuk informasi lebih lanjut:
Choir (+62 81804236114)
Yan Praba (+62 816728940)
demikian informasi yang saya dapatkan dari
Kartunis Muda Indonesia
Siapa Dwi Koendoro Brotoatmojo?
_________________________________________________________________
Dwi Koendoro Brotoatmodjo
Sang Bapak Panji Koming
Bapak
tiga anak lelaki hasil perkawinannya dengan Cik Dewasih,lelaki multi
talenta ini dikenal sebagai seorang kartunis,
karikaturis,ilustrator,komikus,animator, art director, editor, desainer
grafis, film maker maupun komposer musik.
"Pekerjaan apapun yang
datang pada saya jika mampu mengerjakan akan saya terima,kecuali
misalnya saya disuruh menyanyi atau mengobati orang," tuturnya sambil
terkekeh.
Dwi Koendoro mempunyai banyak sisi, maka sebutan sebagai praktisi
multi
dimensional melekat padanya. Mulanya seorang wartawan dari Fukuoka,
Jepang dalam tugas jurnalistiknya mewawancarai Dwi Koendoro dan
menyebutnya demikian setelah mengetahui banyak talenta yang dimiliki
seorang Dwi Koendoro.
Dwi Koendoro cukup piawai mengoperasikan berbagai softwere komputer untuk menyelesaikan karya-karyanya.
"Komputer hanya alat, tidak beda dengan kuas, dengan
komputer kerja saya lebih cepat" ujarnya.
Lelaki
kelahiran Banjar 13 Mei 1941 ini adalah pencipta karakter Panji Koming,
I Pailul, Ni Woro Ciblon, Ni Dyah Gembili, si Kirik dan tokoh antagonis
Denmas Ariakendor.
Tahun 1958- 1965 kuliah di ASRI Yogyakarta
di jurusan Seni Lukis dan kemudian pindah ke Jurusan ilustrasi Grafik.
Dwi Koendoro pada
masa itu menjadi ilustrator untuk majalah dan
harian Kedaulatan Rakyat. Dwi Koendoro tidak menyelesaikan kuliahnya
seiring dengan meletusnya apa yang disebut dengan G-30S dan kemudian
terjebur ke dunia pertelevisian di Televisi Ekperimentil Badan Pembina
Pertelevisian Surabya sebagai Direktur Produksi.
Tahun 1972 mulai merintis karir di Jakarta sebagai ilustrator dan kartunis di
penerbit
PP Analisa, majalah Stop, majalah Senang, kemudian di Intervista
Advertising (salah satu biro iklan tertua di Indonesia) dan kemudian
bekerja sebagi ilustrator di PT Gramedia. Setelah menjadi Kepala Bagian
Produksi di PT Gramedia Film, Dwi Koendoro mendapatkan tempat untuk
lebih berkembang
sebagai penulis skenario, storyboard artist,editor
sampai dengan sebagai sutradara baik untuk film iklan maupun
dokumenter.Di sini pula Dwi Koendoro sempat merasa mengalami kemandegan,
karena akhirnya lebih banyak mengurus hal-hal yang bersifat manajerial
sehingga keahlian artistiknya tidak tersalurkan. Setelah PT Gramedia
Film ditutup Dwi Koendoro mulai menjalankan PT Citra Audivistama sebuah
production house yang memproduksi film dokumenter, animasi dan iklan dan
tetap menjadi staf redaksi harian Kompas sampai sekarang. Beberapa
karya film iklannya antara lain: Intirub, Bank Andromeda (sudah
dilikuidasi), Tropicana Slim, Taro, John Farmer, Ounia Fantasi dan
Toyota Rent A Car. Film animasinya antara lain Pak Boros dan Asal Mula
Minyak(dengan tokohnya bernama Gawitra). Kedua film animasi tersebut
merupakan pesanan Pertamina.
Pada tahun 2002 ia mengundurkan diri sebagai Managing Director PT Citra Audivistama lalu mendirikan Dwi Koen Studio.
Pada
masa Dwi Koendoro di Gramedia karakter Panji Koming lahir yaitu pada
tangga l4 Oktober 1979. Panji Koming selalu mengkritisi kondisi sosial,
ekonomi dan politik di Indonesia dengan mengambil setting jaman
Majapahit
sebagai analogi.
Di jaman Soeharto jika di hari
Minggu Panji Koming tidak hadir di Kompas berarti Panji Koming terlalu
kritis sehingga redaksi tidak berani memuat.
"Padahal saya sudah
berhati-hati membuatnya, wah kalau tidak dimuat ya saya kehilangan
honor," cerita Dwi Koendoro sambil tertawa-tawa.
Saat rejim Orde baru jatuh Panji Koming lebih dapat bersuara lantang.
Diusianya yang sudah tua, belia berkonsentrasi penuh untuk Panji Koming.
Semua dilakukan agar Panji Koming bisa terus hadir di Kompas Minggu untuk menertawakan berbagai kelucuan sikap para penguasa.
Sumber : http://www.facebook.com/topic.php?uid=128599280499076&topic=375
Jadi, bagi anda para kartunis karikatur indonesia yang tertarik dengan event ini, Segera kirimkan desain anda ke
pakartijakarta@yahoo.com. Lebih lanjut silahkan menuju
halaman terkait.
No comments:
Post a Comment
Masukkan komentar Anda dan tekan "Subscribe by Email" untuk melihat balasan komentar